Rupiah Merosot Dipengaruhi Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

- 22 Maret 2024, 16:30 WIB
Ilustrasi Uang Rupiah
Ilustrasi Uang Rupiah /Pixabay/

MALUTRAYA. COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menjelang akhir pekan ditutup merosot dipengaruhi kenaikan imbal hasil (yield) Pemerintah Amerika Serikat (AS).

Pada akhir perdagangan Jumat 22 Maret 2024, kurs rupiah melemah 114 poin atau 0,73 persen menjadi Rp15.783 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.669 per dolar AS.

"Kenaikan 'yield' obligasi Pemerintah AS dan klaim pengangguran AS lebih rendah dari ekspektasi," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova seperti dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Bertemu Surya Paloh, Prabowo: Rakyat Ingin Para Pemimpin Rukun

Rully menuturkan imbal hasil obligasi AS naik ke 4,27 persen. Sementara klaim pengangguran AS sebesar 210 ribu, lebih rendah dari proyeksi 215 ribu dan pekan sebelumnya 212 ribu.

Dari domestik, masih euforia pada hasil pemilihan presiden dan wakil presiden yg sudah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Baca Juga: KPK Lakukan Pemeriksaan Disiplin 76 Pegawai Terkait Pungli di Rutan KPK

Selain itu, likuiditas perekonomian RI atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2024 tumbuh 5,3 persen secara year on year (yoy) mencapai Rp8.739,6 triliun.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke level Rp15.773 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.662 per dolar AS.***

Editor: Harianto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah