Jumlah Korban di Gaza Meningkat, Israel Menghadapi Tekanan untuk Lindungi Warga Sipil Palestina

- 11 November 2023, 10:31 WIB
Asap Mengepul di atas Gaza Terlihat dari Israel Selatan, di Tengah Konflik Yang Sedang Berlangsung antara Israel dan Kelompok Palestina Hamas, 10 November 2023
Asap Mengepul di atas Gaza Terlihat dari Israel Selatan, di Tengah Konflik Yang Sedang Berlangsung antara Israel dan Kelompok Palestina Hamas, 10 November 2023 /Evelyn Hockstein/REUTERS

MALUTRAYA. COM - Israel menghadapi tekanan internasional yang meningkat, termasuk dari sekutu utamanya Amerika Serikat, untuk berbuat lebih banyak guna melindungi warga sipil Palestina di Gaza ketika jumlah korban tewas meningkat dan pertempuran meningkat antara pasukan Israel dan militan Hamas di dekat dan sekitar rumah sakit. .

Seruan global agar Israel menahan diri meningkat ketika jumlah warga Palestina yang terbunuh meningkat di atas 11.000 orang dalam pemboman Israel selama lima minggu yang dilancarkan terhadap Hamas sebagai pembalasan atas serangan mematikan mereka pada 7 Oktober di Israel selatan.

Dalam komentar terkuatnya hingga saat ini mengenai penderitaan warga sipil yang terjebak dalam baku tembak di Gaza, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada wartawan saat berkunjung ke India pada hari Jumat: "Terlalu banyak warga Palestina yang terbunuh; terlalu banyak yang menderita akibat ini." beberapa minggu terakhir."

Baca Juga: Indonesia Kirim Bantuan, Dubes Palestina Bilang Begini

Blinken menyambut baik jeda kemanusiaan selama empat jam setiap hari yang dilakukan Israel yang diumumkan Gedung Putih pada hari Kamis dan mengatakan diperlukan lebih banyak tindakan untuk melindungi warga sipil Gaza. Namun dia menegaskan kembali dukungan AS terhadap kampanye Israel untuk memastikan bahwa Gaza tidak lagi digunakan “sebagai platform untuk meluncurkan terorisme.”

Presiden Prancis Emmanuel Macron, dalam wawancara dengan BBC yang diterbitkan Jumat malam, mengatakan Israel harus berhenti membom Gaza dan membunuh warga sipil. Perancis, katanya, “jelas-jelas mengutuk” tindakan “teroris” Hamas, namun meskipun mengakui hak Israel untuk melindungi diri mereka sendiri, “kami mendesak mereka untuk menghentikan pemboman ini” di Gaza.

Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia Jadi Harapan Warga Palestina

Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan para pemimpin dunia seharusnya mengutuk Hamas, dan bukan Israel. “Kejahatan yang dilakukan Hamas hari ini di Gaza akan dilakukan besok di Paris, New York, dan di mana pun di dunia,” kata Netanyahu.

Israel mengatakan bahwa militan Hamas, yang menyandera 240 warga negara berbeda yang diculik dalam serangan bulan lalu, akan memanfaatkan gencatan senjata untuk berkumpul kembali jika ada gencatan senjata.

Halaman:

Editor: Harianto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah