MALUTRAYA. COM - Huawei baru-baru ini dikabarkan telah mendaftarkan paten untuk teknologi berupa sensor sidik jari ultrasonik, yang mungkin menandakan adanya pergerakan menuju pengembangan teknologi sidik jari ultrasonik agar tak lagi bergantung pada perusahaan lain.
Kabar itu dilaporkan Gizmochina, dan disebutkan bahwa hal itu menarik karena saat ini di industri produsen ponsel mengandalkan solusi sensor tersebut dari perusahaan bernama Goodix, yang dibatasi oleh paten Qualcomm.
Baca Juga: Muatan Penumpang Dari Luar Negeri Dibatasi
Sensor sidik jari ultrasonik sebenarnya bukan hal baru karena mulai dikenalkan oleh Samsung lewat ponsel andalannya Galaxy S10 pada 2019.
Sejak saat itu Samsung pasti menggunakan teknologi tersebut pada ponsel-ponsel kelas atasnya khususnya pada seri S dan mendorong produsen lain mengikuti jejak serupa.
Adapun untuk sensor Huawei yang dipatenkan itu menjadi kabar baik karena memberikan opsi lain bagi industri.
Baca Juga: Biaya Produksi Mobil Listrik Akan Lebih Murah pada 2027
Paten bertajuk “Modul pengenalan sidik jari ultrasonik, sistem dan perangkat elektronik” tersebut diketahui terdaftar dengan nomor CN117058725A, dan dijelaskan memiliki desain sensor yang menjanjikan peningkatan akurasi identifikasi sidik jari.
Spesifikasi paten ini meliputi rincian teknis konstruksi sensor, termasuk tumpukan elektroda umum, lapisan piezoelektrik, dan serangkaian unit elektroda piksel.