Kementerian Kesehatan Tekankan Pentingnya Perencanaan Kehamilan

- 17 November 2023, 10:31 WIB
Dokter Melakukan Pemeriksaan USG Pada Ibu Hamil di Puskesmas Sidoarjo, Jawa Timur
Dokter Melakukan Pemeriksaan USG Pada Ibu Hamil di Puskesmas Sidoarjo, Jawa Timur /Umarul Faruq/ANTARA


MALUTRAYA. COM - Kementerian Kesehatan menekankan pentingnya perencanaan kehamilan sejak sebelum pelaksanaan pernikahan dalam upaya mencegah masalah kesehatan pada ibu maupun anak.

"Banyak calon pengantin mempersiapkan pernikahan dari jauh-jauh hari, tapi jarang yang mempersiapkan kehamilan. Sebenarnya itu jauh lebih penting karena akan menghasilkan generasi yang seperti apa nantinya," kata Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan Lovely Daisy dalam gelar wicara perihal prematuritas dan berat badan lahir rendah yang diikuti via daring di Jakarta, seperti dikutip dari ANTARA, Jumat 17 November 2023.

Baca Juga: Konten Kreator Dipolisikan, Gegara Bikin Parodi Pakai Logo Indosiar

Daisy mengatakan bahwa perempuan perlu mempersiapkan diri sejak jauh hari agar terhindar dari masalah kesehatan semasa hamil hingga sesudah melahirkan.

Menurut dia, para calon pengantin sebaiknya menjalani pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui status kesehatan mereka sebelum melaksanakan pernikahan.

Baca Juga: Bawaslu Tak Temukan Dugaan Pengaturan Saat Pengundian Nomor Urut Capres

Calon pengantin perempuan yang menurut hasil pemeriksaan mengalami anemia atau kekurangan zat gizi mikro, ia mengatakan, disarankan untuk meningkatkan kondisi kesehatan sebelum menikah atau untuk sementara menunda kehamilan.

Baca Juga: Kalah dari Maroko, Timnas Indonesia U-17 Masih Berpeluang Lolos 16 Besar Piala Dunia U-17

"Kalau sakit jangan hamil dulu, sehat dulu baru kemudian hamil. Kalau sudah hamil, minimal lakukan enam kali pemeriksaan kehamilan, dua kali oleh dokter, termasuk pemeriksaan USG, salah satunya bisa untuk memantau perkembangan janin," ia menjelaskan.

Jika pasangan suami istri tidak memperhatikan kesehatan calon ibu sebelum kehamilan, Daisy mengatakan, maka risiko seperti kelahiran prematur serta kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah, di bawah 2,5 kilogram, dapat terjadi.

Halaman:

Editor: Harianto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah